Ubiquitous Learning and Instructional Technologies MOOC’s Updates

Pembelajaran Kolaboratif Melalui WhatsApp Group dalam Proyek Sekolah

1. Deskripsi Singkat:

Siswa SMA diberi tugas proyek kelompok, seperti membuat presentasi tentang perubahan iklim. Untuk berkomunikasi dan berbagi ide, mereka membuat grup WhatsApp. Di sana mereka: Berdiskusi tentang isi materi, Membagi tugas, Mengirim tautan, gambar, dan dokumen, Memberi umpan balik satu sama lain, Merekam dan mengirim presentasi sebagai video pendek.

Perangkat utama: Smartphone dan aplikasi WhatsApp, yang hampir semua siswa miliki dan gunakan setiap hari.

2. Analisis Komponen Pembelajaran Sosial dan Dukungan Teknologinya:

Komponen Pembelajaran Sosial Contoh dalam WhatsApp Learning
Kolaborasi Diskusi dan pembagian tugas secara asinkron maupun sinkron.
Interaksi sosial Komentar, pertanyaan, dan tanggapan terjadi secara spontan dan real-time. Belajar dalam konteks sosial Siswa belajar dari pengalaman teman, mencontoh, dan memberi dukungan. Negosiasi makna Siswa membahas dan menyepakati definisi, ide, dan cara penyampaian materi. Refleksi kolektif Saling memberi umpan balik terhadap draf tugas, memperbaiki bersama.

3. Mengapa Ini Efektif?

Ubiquity (Ada di mana-mana):Tidak butuh perangkat khusus atau aplikasi rumit, Bisa dilakukan di sela-sela aktivitas lain, Fleksibilitas Waktu dan Tempat Belajar terjadi di luar jam sekolah, tapi tetap produktif dan bermakna.

Kontekstual dan Autentik: Topik proyek relevan dengan kehidupan nyata, dan proses belajar terjadi di lingkungan sosial nyata siswa.

Kepemilikan Belajar: Karena mereka yang memimpin prosesnya, siswa merasa memiliki tanggung jawab dan kontrol atas pembelajaran mereka.

Partisipasi Aktif: Setiap anggota kelompok biasanya aktif karena format informal memudahkan semua untuk terlibat.