Ubiquitous Learning and Instructional Technologies MOOC’s Updates

game edukasi berbasis simulasi di museum

1. Cara Kerjanya?

  • Desain Berbasis Simulasi atau Cerita (Storytelling): Pengunjung atau pemain berperan sebagai karakter tertentu (misalnya: arkeolog, ilmuwan, atau penjelajah). Mereka harus menyelesaikan misi, menjawab pertanyaan, atau menyusun temuan berdasarkan petunjuk dalam museum.
  • Interaksi Digital: Teknologi seperti layar sentuh, VR (Virtual Reality), atau AR (Augmented Reality) digunakan agar pengguna bisa Menggali artefak digital, Merekonstruksi bangunan kuno dan Menjelajah waktu ke era sejarah tertentu.
  • Umpan Balik Langsung: Sistem memberi tahu jika keputusan pemain benar atau salah, lalu menjelaskan alasannya. Hal ini mendorong belajar dari kesalahan dalam suasana yang aman dan menyenangkan.
  • Pembelajaran Kontekstual dan Aktif: Informasi tidak hanya dibaca, tapi dilakukan. Pemain menjadi bagian dari proses, sehingga belajar jadi aktif, bukan pasif.

2. Bagaimana Ini Mendukung Proses Pembelajaran?

  • Pendekatan Eksperiensial (pengalaman langsung) Meningkatkan pemahaman mendalam karena pembelajar "mengalami" konsep, bukan hanya mendengar.
  • Motivasi dan Keterlibatan Tinggi Unsur permainan membuat siswa lebih tertarik dan fokus.
  • Pembelajaran Multisensorik Mengaktifkan berbagai indera: visual, kinestetik, audio → lebih efektif untuk berbagai gaya belajar.
  • Penguatan Memori Jangka Panjang Interaksi dan emosi yang muncul membuat informasi lebih mudah diingat.
  • Pengembangan Keterampilan 21st Century Mendorong pemecahan masalah, kerja tim, pengambilan keputusan.