New Learning MOOC’s Updates

Kutipan Pidato Presiden Jokowi – Hari Pendidikan Nasional 2023

"Transformasi sistem pendidikan nasional adalah kunci untuk mencetak generasi unggul. Pendidikan harus menanamkan karakter, membangun kreativitas, serta menyiapkan anak-anak kita menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kita ingin pendidikan yang merdeka, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman."

Komentar Substansi:

1. Kekuatan Substansi:

  • Tujuan Sosial JelasPidato ini menekankan pendidikan sebagai alat untuk membentuk "generasi unggul" dan "pembelajar sepanjang hayat"  dua sasaran sosial yang penting dalam pembangunan jangka panjang.
  • Nilai-nilai Modern: Terdapat fokus pada karakter, kreativitas, dan pembelajaran seumur hidup  menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademis, tetapi juga kompetensi hidup dan nilai.
  • Arah Kebijakan Terkini: Frasa "pendidikan yang merdeka" mengacu pada kebijakan Merdeka Belajar yang memang sedang dijalankan Kemendikbudristek, sehingga pidato ini terhubung langsung dengan kebijakan nyata.

2. Kelemahan Substansi:

  • Minim Rincian Operasional: Seperti banyak retorika politik, pidato ini tidak menjelaskan bagaimana tujuan itu akan dicapai: misalnya, bagaimana "kreativitas" akan diukur atau bagaimana inklusivitas akan diwujudkan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
  • Kurangnya Pembahasan Tantangan Nyata: Teks ini tidak menyentuh hambatan-hambatan konkret dalam sistem pendidikan saat ini seperti ketimpangan akses, kualitas guru, atau digital divide. Retorikanya cenderung normatif dan idealistik.

3. Kesimpulan:

Teks ini cukup kuat sebagai retorika politik - membangkitkan semangat dan menyampaikan visi sosial pendidikan Indonesia masa depan. Namun, dari sisi substansi kebijakan publik, teks ini memerlukan tindak lanjut dalam bentuk data, program, dan indikator keberhasilan agar tidak berhenti pada slogan.