New Learning MOOC’s Updates
Teknologi e-Learning: Google Classroom
Google Classroom adalah platform manajemen pembelajaran (LMS) yang memungkinkan guru membagikan materi, tugas, kuis, dan pengumuman secara daring. Ini terintegrasi dengan Google Docs, Drive, dan Meet, serta mendukung interaksi antara guru dan siswa.
1. Analisis Pedagogis:
- Pedagogi Didaktik/Mimetik
- Google Classroom sangat mendukung pendekatan didaktik, terutama ketika digunakan untuk:
- Mengunggah materi (PDF, presentasi, video).
- Memberikan tugas yang sifatnya mengulang atau meniru (misalnya latihan soal, resume, menjawab pertanyaan faktual).
- Guru sebagai pusat informasi, dan siswa sebagai penerima pasif.
Catatan:
Dalam penggunaan seperti ini, Google Classroom mereplikasi sistem kelas tradisional dalam bentuk digital, tanpa banyak perubahan dalam paradigma belajar.
2. Pedagogi Otentik/Sintetik
Namun, jika digunakan secara kreatif, Google Classroom juga bisa mencerminkan pendekatan otentik dan sintetik, seperti:
- Proyek kolaboratif antar siswa yang menggabungkan berbagai sumber/media.
- Tugas berbasis dunia nyata (misalnya membuat blog, kampanye sosial, atau riset lokal).
- Umpan balik terbuka melalui komentar antarsiswa dan guru.
Catatan:
Dalam hal ini, teknologi tidak hanya menyampaikan materi, tetapi menjadi medium eksplorasi, sintesis ide, dan kolaborasi aktif. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan hanya pengajar.
3. Pedagogi Transformatif/Reflektif
Google Classroom juga mendukung pendekatan reflektif, terutama bila digunakan untuk:
- Menyediakan forum diskusi reflektif atau jurnal digital.
- Memberi ruang siswa menanggapi isu sosial melalui tugas esai atau vlog.
- Mengajak siswa memberi dan menerima umpan balik sejawat (peer review).
Catatan:
Ketika dipadukan dengan prinsip student agency (kemandirian belajar) dan pemikiran kritis, platform ini bisa menjadi alat bagi transformasi pembelajaran yang bermakna secara personal dan sosial.
4. Kesimpulan:
Google Classroom bukanlah inovasi transformatif pada dirinya sendiri, tetapi potensinya sangat bergantung pada bagaimana guru dan siswa menggunakannya.
- Jika digunakan hanya untuk menyalin sistem konvensional mimetik/didaktik
- Jika diarahkan pada tugas-tugas kontekstual dan kolaboratif otentik/sintetik
- Jika dibuka ruang refleksi, eksplorasi makna, dan aksi sosial transformatif/reflektif.
Dengan kata lain, teknologinya netral, tapi pedagoginya menentukan.